CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 18 Mei 2014

everything has changed


Pelukannya tak pernah sehangat dulu saat merengkuhku. Tatapannya sudah tak pernah berbinar memancarkan kehangatan untukku. Sentuhannya tak selembut dulu ketika menjagaku. Kasih sayangnya bagaikan desir pasir yang seketika tertiup angin yang lambat laun semakin menghilang.
Lama-lama dia tak takut lagi kehilanganku, dia tak takut melihatku bersedih karenanya, dan dia pun tak takut untuk menyakitiku lagi. Tak seperti dulu yang selalu menjaga perasaanku. Membuatku tenang akan segala keyakinannya bahwa dia akan selalu menjagaku. Aku merindukannya, yang dulu..
Mungkin waktu sudah berbicara, membiarkan segala sesuatunya menghilang.
Read More..

Sabtu, 03 Mei 2014

Segala Keterbatasan.

Maaf aku telah membuatmu malu. Atas segala keterbatasan dan kekuranganku. Maaf aku tak sanggup membuatmu tersenyum dan tertawa seperti halnya mereka yang senantiasa bisa membuat dirimu bahagia. Karena mereka, kamu bisa senang, bisa tertawa, bisa terbuka dan menjalani hari tanpa memikirkan beban apapun. Sungguh, aku sangat berterimakasih atas segala perlakuan mereka kepada kamu, yang telah membuatmu bahagia sekarang. 
Maaf atas segala keegoisanku yang terjadi beberapa saat ini, aku tidak ingin kejadian ini terulang lagi. Aku sadar, bahwa mereka yang kamu bangga-banggakan tak ada apa-apanya denganku atas segala keterbatasanku. Aku hanya bisa melihat dari sisi lain, melihat semuanya, senyummu yang mengembang ketika ku melihat gambarmu bersama mereka. Sekarang aku sadar pada diriku sendiri, melihat semuanya sudah sangat cukup jelas atas segala sikap yang telah membuatmu malu ketika bersamaku. Aku mengerti.
Tak perlu menjelaskan apapun, sudah cukup sesakit apa aku merasakannya. Pada kenyataannya tak ada seorangpun yang peduli pada perasaanku. Aku tahu, aku memang selalu salah, yang telah merubah segalanya. Di matamu aku tidak pernah berjuang, aku sudah berubah, dan tak pernah peduli padamu. Ketika kamu sedang bahagia dengan orang lain dan tiba-tiba aku muncul dalam kebahagiaanmu, apakah itu patut? Sopan? Tidak bukan? Sesungguhnya aku hanya tidak ingin melihatmu sedih ketika bersamaku. Aku selalu gagal membuat keadaan menjadi normal, justru keadaan ini semakin memburuk karena adanya aku yang mengganggu kebahagiaanmu itu.
Tolong.. Biarkan aku hidup dalam kebahagiaan yang melihatmu bahagia. Dan tolong.. Jangan pernah mempermasalahkannya, sungguh aku tidak apa-apa. Kebahagiaanmu itu lebih penting, segalanya. Aku tidak mau, orang sepertiku, yang membuatmu malu ini merusak kebahagiaanmu, merusak segala hal yang telah normal. Biarkan aku melihat dari sisi lain atas segala kebahagiaanmu itu.

Read More..