CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 29 April 2014

selamat ya, kamu..

Sedalam-dalam apapun perasaanku kepada kamu, kalau pada kenyataannya tidak pantas untuk aku miliki, apa yang bisa aku lakukan? Tak harus memiliki, setidaknya pernah disisi. Tak harus menyentuhnya, setidaknya bisa melihatnya.
Ketika mata terbuka, hati tersakiti. Dan ketika itu juga aku harus menerima kenyataan bahwa yang di lihat tak pernah bisa di raih. Seketika yang terlintas dalam benakku hanyalah kebahagiaanmu yang dengan bangga bersamanya. Aku turut bahagia, sungguh. Selamat ya..
Karena menangis tak pernah menyelesaikan masalah, maka ku putuskan untuk tersenyum dan tertawa dalam kondisi apapun, walaupun itu mengorbankan perasaanku sendiri. Tapi apa daya, semua memang harus di terima dengan ikhlas. Kebahagiaanmu jauh lebih berharga daripada harus membesar-besarkan rasaku yang berlebihan ini.
Walaupun harus mulai terbiasa, keadaan ini memang harus di terima. Kebiasaan menjadi stalker pun harus dihilangkan, sepasang mata tak kuat menahan untuk melihat sesuatu yang sebenarnya tak harus di lihat. Aku menyerah, sungguh. Penglihatan mata akan menjulur ke hati, seketika hati menjadi bergetar lalu pecah, karena kepecahan hati itulah merasakan sakit, dan air mata pun jatuh dengan seketika.
Kali ini aku harus bisa menopang diriku sendiri untuk bisa kuat, menguatkan diri sendiri agar tak jatuh dan lemah dihadapanmu. Semua ini kebaikan, untuk kamu.
Jadi, berjanjilah untuk bahagia bersamanya. Aku disini hanya bisa berdoa atas kebahagiaan yang sudah kamu raih saat ini. Sekali lagi, selamat ya..
Read More..